Jumat, 16 Februari 2018

PENGEMBANGAN MATERI AJAR PAI BERBASIS MULTIKULTURAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ASSURE SERTA STRATEGI CONTECTUAL TEACHING LEARNING (Oleh Ria Astika)


 Latar Belakang Pengembangan Desain Pembelajaran
a.       Materi
Materi yang akan dikembangkan desain pembelajarannnya di sini adalah Akhlak Madzmumah dengan tema induk-induk akhlak tercela yang diambil dari buku Aqidah akhlak untuk kelas 10 MA. Dalam materi ini akan dipaparkan berbagai ciri-ciri yang tergolong akhlak madzmumah di antaranya ialah: ciri-ciri Hubbbud dunya, ciri-ciri hasad, ciri-ciri kibir atau ujub, dan ciri-ciri riya’.
b.    Karakteristik siswa yang akan menerima pembelajaran
Materi ini akan disajikan bagi siswa kelas X, dimana usia kelas sepuluh berada pada 15/16 tahun, atau disebut dengan masa remaja. Masa remaja (12 – 21 tahun ) merupakan masa peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan masa kehidupan orang dewasa. Masa remaja sering dikenal dengan masa pencarian jati diri.
c.       Pendekatan Pembelajaran Multikultural
Multikulturalisme merupakan paradigma dalam upaya merajut hubungan antarmanusia yang belakangan ini selalu hidup dalam nuansa konfliktual. Wacana ini lahir dan tumbuh dari kesadaran manusia akan perbedaan-perbedaan yang kadang tampil secara bertentangan.
Dengan melihat konteks masyarakat indonesia yang masyarakatnya bersifat multikultural, maka pendidikan multikultural menjadi kebutuhan penting yang harus segera direalisasikan oleh semua lembaga pendidikan di Indonesia. Karena pendidikan multikultural bisa menjadi medium pelatihan dan penyadaran bagi siswa-siswa atau generasi muda terhadap setiap perbedaan.
Pendektakan multikultural digunakan dalam pembelajaran ini untuk mencapai kompetensi inti yang diharapkan tercapai yakni:
1)   Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2)   Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, tanggung, jawab, peduli, santun, responsif, dan  pro aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3)   Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan proseduralpada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4)   Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinyadi sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
d.      Model Desain Pembelajaran
Model yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah model ASSURE. Model ini dpilih karena pembelajaran yang disusun secara sistematis dengan mengintegrasikan teknologi dan media sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna bagi peserta didik.

 Tujuan pengembangan desain pembelajaran

1.      Pendidikan Agama Islam
Tema yang dipilih untuk dikembangkan desain pembelajarannya adalah Induk-induk Akhlak Tercela, yaitu Akhlak Madzmumah.
a.       Karakteristik materi
v  Kompetensi Inti
1)      Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2)      Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, tanggung, jawab, peduli, santun, responsif, dan  pro aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3)      Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan proseduralpada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4)      Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinyadi sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
v  Kompetensi Dasar
1)      Menunjukkan sikap penolakan terhadap akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, takabur/ujub, dan riya’).
2)      Menghindarkan diri dari sifat-sifat buruk (hubbud dunya, hasad, takabur/ujub, dan riya’).
3)      Menganalisis induk-induk akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, takabur/ujub, dan riya’).
4)      Menunjukkan contoh-contoh akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, takabur/ujub, dan riya’).
v  Tujuan Pembelajaran
1)        Siswa dapat menjelaskan pengertian akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, takabur/ujub, dan riya’).
2)        Siswa dapat menyebut dalil yang melarang akhlak ercela (hubbud dunya, hasad, takabur/ujub, dan riya’).
3)        Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri dari sifat akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, takabur/ujub, dan riya’).
4)        Siswa dapat menyebutkan bahaya dari akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, takabur/ujub, dan riya’).
5)        Siswa dapat menjelaskan cara menghindari akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, takabur/ujub, dan riya’).
b.      Dimensi
Tujuan Pendidikan Agama adalah membentuk siswa agar menjadi manusia yang “beragama”. Manusia “beragama” ini tentu saja tidak sekedar mengetahui berbagai konsep dan ajaran agama, melainkan juga meyakini, menghayati, mengamalkan dan mengekspresikan agama dalam kehidupan kesehariannya.
1)   Dimensi intelektual
Dimensi intelektual di sini mencakup konsep akhlak, yakni mengidentifikasi akhlak tercela (akhlak madzmumah) beserta dalil yang menjadi landasan hukumnya.
2)   Dimensi ideologis
Dimensi ini merupakan bagian dari keberagamaan yang berkaitan dengan apa yang harus dipercayai dan menjadi sistem keyakinan (creed). Dalam mengindemtifikasi dan mempelajari masalah akhlak tercela ini siswa diharapkan mampu membedakan antara akhlak terpuji dan tercela.
3)   Dimensi eksperensial
Dimensi ini adalah bagian dari keberagamaan yang berkaitan dengan perasaan keagamaan seseorang. Psikologi agama menyebutnya sebagai pengalaman keagamaan (religious experience) yaitu unsur perasaan dalam kesadaran agama yang membawa pada suatu keyakinan. Pengalaman keagamaan ini bisa terjadi dari yang paling sederhana seperti merasakan kekhusukan pada waktu shalat dan ketenangan setelah menjalankannya, atau merasakan nikmat dan bahagia ketika memasuki bulan Ramadhan.
Adapun dalam kaitannya dnegan materi yang akan dikembangkan maka siswa diharapkan mendapatkan ketenangan ketika menghindari akhlak tercela dan takut kepada Allah jika melakukannya.
4)   Dimensi ritual
Dimensi ini merupakan bagian dari keberagamaan yang berkaitan dengan perilaku yang disebut ritual keagamaan seperti pemujaan, ketaatan dan hal-hal lain yang dilakukan untuk menunjukkan komitmen terhadap agama yang dianutnya.
Siswa diharapkan mampu menghindari akhlak tercela dan memiliki akhlak terpuji dalam keseharian hidupnya. Dalam kata lain, religiusitas siswa dapat berkembang dengan baik.
5)   Dimensi konsekuensial
Dimensi ini menunjuk pada konsekuensi-konsekuensi yang ditimbulkan oleh ajaran agama dalam perilaku umum yang tidak secara langsung dan khusus ditetapkan oleh agama seperti dalam dimensi ritualis. Walaupun begitu, sebenarnya banyak sekali ditemukan ajaran Islam yang mendorong kepada umatnya untuk berperilaku yang baik seperti ajaran untuk menghormati tetangga, menghormat tamu, toleran, inklusif, berbuat adil, membela kebenaran, berbuat baik kepada fakir miskin dan anak yatim, jujur dalam bekerja, dan sebagainya. Dalam kaitannya dengan materi yang akan dikembangkan siswa diharapkan dapat terdorong untuk meninggalkan berbagai macam akhlak tercela.
c.       Aspek dari pembelajaran yang dikembangkan
1)      Aspek materi
Akhlak Madzmumah:
Ø  Ciri Hubbud dunya:
·         Menganggap harta segala-galanya.
·         Menghalalkan segala cara
·         Kikir dan tidak mau berbagi
Ø  Ciri Hasad:
·         Tidak suka jika orang lain sukses
·         Gembira jika orang lain sengsara
·         Suka menghalang-halangi orang lain.
Ø  Ciri Kibir/Ujub:
·         Menganggap dirinya hebat
·         Menganggap orang lain lemah
·         Suka memamerkan kehebatannya
·         Terlalu bangga kepadadirinya
·         Menganggap orang lain tidak sebaik diriny
Ø  Ciri Riya’
·         Melakukan sesuatu tidak ikhlas
·         Suka pamer
·         Tidak melakukan kebaikan jika tidak ada yang melihat
d.      As[ek kognitif
e.       Aspek Afektif
f.       Aspek Psikomotorik
2.      Pendekatan Pembelajaran
Pembelajaran ini menggunakan pendekatan multikultural. Dalam pembelajaran Akidah Akhlak, materi atau model yang diberikan guru kepada siswa diarahkan pada terekamnya suasana multikultural dalam benak siswa. Konsep multikultural diimplementasikan dalam materi ajar sesuai dengan tuntutan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang disyaratkan dalam kurikulum. Materi ajar dapat diambil dari berbagai sumber, seperti internet, media massa, maupun dokumen pribadi.

Cara praktis yang dilakukan guru adalah mencari teks bertema konteks multikultural. Dengan menyajikan teks dan pengalaman bertema multikultutal, siswa akan terarah untuk membaca dan memahami yang nantinya akan mengapresiasi nilai multikultur tersebut. Selain dalam bentuk teks atau wacana, guru dapat menyajikan materi ini dalam bentuk media visual, audio, ataupun audiovisual disesuaikan dengan aspek dan topik yang akan dibelajarkan.

3.      Karakteristik Peserta Didik (Karakteristik siswa yang menjadi subjek dalam pembelajaran
Masa remaja (12 – 21 tahun ) merupakan masa peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan masa kehidupan orang dewasa. Masa remaja sering dikenal dengan masa pencarian jati diri. Masa remaja ditandai dengan sejumlah karakteristik penting, yaitu :
2)        Mencapai hubungan yang matang dengan teman sebaya
3)        Dapat menerima dan belajar peran sosial sebagai pria atau wanita dewasa yang dijunjung tinggi oleh masyarakat.
4)        Menerima keadaan fisik dan mampu menggunakan secara efektif
5)        Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
6)        Memilih dan mempersiapkan karier di masa depan sesuai dengan minat dan kemampuan
7)        Mengembangkan sikap positif terhadap pernikahan, hidup berkeluarga dan memiliki anak.
8)        Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan sebagai warga negara.
9)        Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial
10)    Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
11)    Mengembangkan wawasan keagamaan dan meningkatkan religiusitas.
Berbagai karakteristik perkembangan masa remaja tersebut, menuntut adanya pelayanan pendidikan yang mampu memenuhi kebutuhannya. Hal ini dapat dilakukan guru, di antaranya :
1)      Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan reproduksi, bahaya penyimpangan seksual dan penyalahgunaan narkotika.
2)      Membantu siswa mengembangkan sikap apresiatif terhadap postur tubuh atau kondisi dirinya.
3)      Menyediakan fasilitas yang memungkinkan siswa mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan minat dan bakatnya, seperti saran olahraga, kesenian dan sebagainya.
4)      Melatih siswa untuk mengembangkan resiliensi, kemampuan bertahan dalam kondisi sulit dan penuh godaan
5)      Menerapkan model pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk berfikir kritis, refleksi, dan positif.
6)      Memberikan pelatihan untuk mengembangkan keterampilan memecahkan masalah dan mengambil keputusan
7)      Membantu siswa mengembangkan etos kerja yang tinggi dan sikap wiraswasta
8)      Memupuk semanga keberagamaan siswa melalui pembelajaran agama terbuka dan lebih toleran.
9)      Menjalin hubungan yang harmonis dengan siswa, dan bersedia mendengarkan segala keluhan dan problem yang dihadapinya.
4.      Model Pengembangan Desain Pembelajaran
Model yang akan digunakan dalam pengembangan desai pembelajaran ini adalah model ASSURE. Model ASSURE merupakan suatu model yang merupakan sebuah formulasi untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau disebut juga model berorientasi kelas.Model ini adalah salah satu petunjuk dan perencanaan yang bisa membantu untuk bagaimana cara merencanakan, mengidentifikasi, menentukan tujuan, memilih metode dan bahan, serta evaluasi.
Model ASSURE sangat membantu dalam merancang program dengan menggunakan berbagai jenis media. Model ini menggunakan beberaoa langkah, yaitu: Analyze Learners, State Objectives, Select Methods, Utilize Media and Materials, Require Learner Partiipation, dan Evaluate and Revice. Kesemua langkah itu berfokus untuk menekankan pembelajaran kepada peserta didik dengan berbagai interaksi dengan lingkungan mereka dan tidak secara pasif menerima informasi.


PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN
1.      Prosedur pengembangan desain pembelajaran
a.    Analisis Pelajar
75 persen siswa memiliki karakteristik audio visual.
b.    Manyatakan Tujuan
Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi,,mengasosiasi dan mengkomunkasikan, peserta didik dapat menjelaskan pengertian akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, kibr/ujub, riya’), menyebutkan dalil yang melarang akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, kibr/ujub, riya’), menjelaskan ciri-ciri dari sifat akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, kibr/ujub, dan riya’), menyebutkan bahaya akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, kibr/ujub, dan riya’) dan menjelaskan cara menghindari dari akhlak tercela(hubbud dunya, hasad, kibr/ujub, dan riya’).
c.    Metode, Media, dan bahan ajar
Metode yang digunakan adalah adalah metode ceramah, diskusi, Tanya jawab, dan cooperative learning. Adapun media yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah, proyektor, komputer/laptop, dan video, yang nantinya akan memandu siswa dalam menjelaskan hasil diskusinya bersama kelompok-kelompoknya melalui kisah-kisah yang ditayangkan dari video yang relevan dengan materi ajar.
Sedangkan bahan ajar yang digunakan adalah buku Aqidah Akhlak untuk kelas X MA, LKS, dan buku-buku agama/akidah akhlak lainnya yang relevan.
d.   Memanfaatkan Media dan Materi
Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam pembelajaran ini akan digunakan media komputer/laptop dan video untuk memperlihatkan berbagai video yang relevan dengan pembelajaran. Sedangkan guru akan menjelaskan bahan ajar/materi tersebut melalui autoplay.
e.    Partisipsi Pelajar
Berdasarkan unsur-unsur belajar kooperatif ini, maka proses pembelajaran akan lebih efisien dan mendorong iklim belajar yang aktif, kreatif, demokratis yang terlihat dari kondisi antara lain: (1) siswa aktif di kelas baik dalam mengajukan pertanyaan maupun dalam mencari bahan-bahan pelajaran yang mendukung apa yang sedang dipelajari, (2) siswa dapat bekerja sama dengan membuat kelompok-kelompok  belajar, (3) siswa bersifat demokratis, berani menyampaikan gagasan, mempertahankan gagasan dan sekaligus berani pula menerima gagasan orang lain, (4) selain mampu bekerja sama, siswa memiliki kepercayaan  diri yang besar.
Selanjutnya diharapkan terjadinya perubahan cara berpikir dari sebelumnya yang memiliki cara pandang dan interpretasi sosial budaya yang sempit dan fanatis terhadap budaya mereka sendiri berubah menjadi cara pandang dan interpretasi demokratis pluralis dan mampu menghargai budaya orang lain.
f.     Penilaian dan Revisi
Dalam mengevaluasi siswa, guru mendasarkan pada pengalaman belajar siswa yang berarti keberhasilan pendidikan diukur dari hasil empat pilar pengalaman belajar siswa yaitu :
1)   Belajar mengetahui (learning to know)
2)   Belajar berbuat (learning to do)
3)   Belajar hidup bersama (learnng to live together)
4)   Belajar menjadi seseorang (learning to be).
Tes prestasi yang ditawarkan digunakan untuk menguji prestasi akademik peserta didik dan prestasi non-akademiknya. Penggunaan tes prestasi tersebut diorientasikan pada penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain, dengan memperhatikan tiga domain pembelajaran yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotorik
2.      Produk desain pembelajaran
I.              IDENTIFIKASI MATA PELAJARAN
Satuan Pendidikan    : MA
Mata pelajaran          : Akidah Akhlak
Kelas/Semester         : X/I
Alokasi Waktu          : 4 x 45 menit
Standar Kompetensi : Akhlak Tercela
II.           KOMPETENSI DASAR
1)      Menunjukkan sikap penolakan terhadap akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, takabur/ujub, dan riya’).
2)      Menghindarkan diri dari sifat-sifat buruk (hubbud dunya, hasad, takabur/ujub, dan riya’).
3)      Menganalisis induk-induk akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, takabur/ujub, dan riya’).
4)      Menunjukkan contoh-contoh akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, takabur/ujub, dan riya’).
III.        INDIKATOR PEMBELAJARAN
1)      Menjelaskan pengertian akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, kibr-ujub, riya’).
2)      Menyebutkan dalil yang melarang akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, kibr/ujub, dan riya’).
3)      Menjelaska ciri-ciri dari sifat akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, kibr/ujub, riya’).
4)      Menyebutkan bahaya akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, ibr/ujub, dan riya’).
5)      Menjelaskan cara menghindaridari akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, kibr/ujub, dan riya’).
IV.        TUJUAN PEMBELAJARAN
1)        Siswa dapat menjelaskan pengertian akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, takabur/ujub, dan riya’).
2)        Siswa dapat menyebut dalil yang melarang akhlak ercela (hubbud dunya, hasad, takabur/ujub, dan riya’).
3)        Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri dari sifat akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, takabur/ujub, dan riya’).
4)        Siswa dapat menyebutkan bahaya dari akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, takabur/ujub, dan riya’).
5)        Siswa dapat menjelaskan cara menghindari akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, takabur/ujub, dan riya’).
V.           MATERI PEMBELAJARAN
Fakta             : Memahami Akhlak Tercela
Konsep          : Mengetahui dan memahami serta menghindari
                        akhlak tercela.
Prinsip           : Menentukan pengertian hubbud dunya, hasad,
                        kibir/ujub, dan riya’, membedakan antar keempat
                        macam akhlak tercela tersebut.
Prosedur        : Menjelaskan pengertian hubbud dunya, hasad, kibir/
                        ujub dan riya’, serta membedakan antara keempat
                        macam akhlak tercla tersebut.
VI.        ALOKASI WAKTU
1.      Tatap muka                          : 90 menit
2.      Tugas Mandiri terstruktur    : 20 menit.
VII.     STRATEGI PEMBELAJARAN
1.      Contextual Teaching Learning
2.      Cooperative Learning.
VIII.  METODE PEMBELAJARAN
1.    Ceramah
2.    Diskusi
3.    Tanya jawab
IX.        LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

NO.
Kegiatan pendidik
Kegiatan Peserta Didik
1.
Pendahuluan (10)
·      Guru mengucapkan salam dan berdo’a bersama.
·      Absensi.
·      Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya dan mengaitkan dengan induk-induk akhlak tercela.
·      Menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran.

·      Mengangkat tangan sambil menyebutkan “hadir”.
·      Mendengarkan keterangan pendidik dan menjawabnya.
·      Mendengarkan keterangan pendidik tentang indicator dan tujuan pembelajaran.
2.
Kegiatan Inti (70)
·       Pendidik menyajikan gambar dan video (hubbud dunya, hasad, kibr/ujub, dan riya’) yang ditayangkan melalui proyektor.
·       Pendidik meminta peserta didik untuk mengamati gambar dan video tentang akhlak tercela.

·       Peserta didik memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil pencermatan peserta didik.

·       Pendidik menyampaikan cerita/kisah melalui bantuan gambar dan video tentang akhlak tercela.

·       Pendidik meminta siswa untuk membentuk kelompok dan memberikan sub pokok materi kepada masing-masing siswa.
·       Pendididik meminta siswa untuk memperlihatkan ringkasan materinya dan mendiskusikannya
·       Pendidik meminta siswa untuk membentuk kelompok kembali dan memberikan lembaran yang berisi kisah tentang peristiwa berbeda pada tiap-tiap kelompok untuk diidentifikasikan oleh masing-masing kelompok termasuk dalam katergori akhlak tercela apa kisah tersebut.
·       Pendidik meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya dan menjelaskan dampak/bahayanya serta solusi penanganannya.
Elaborasi
·       Peserta didik menyuruh peserta didik mendiskusikan dan mencari manfaat menghindari akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, kibr/ujub, dan riya’).
Konfirmasi
·       Selama proses pembelajaran pendidik melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan yang dilakukan peserta didik.
·       Pendidik meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian uraian singkat dan essai.
·       Pendidik membimbing peserta didik untuk mengisi tabel dan memberi komentar pada bagian portofolio.
·       Pendidik memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terhadap materi yang dipelajari.
·       Pendidik memberikan ulasan dan penegasan yang diperlukan.

·       Peserta didik menyakiskan tayangan autoplay secara bersama-sama.


·       Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil pencermatannya tentang gambar dan video akhlak tercela tersebut.
·       Peserta didik melakukan Tanya jawab seputar akhlak tercela

·       Peserta didik menyimak penyampaian cerita/kisah daru pendidik melalui bantuan gambar dan video tentang akhlak tercela
·       Peserta didik membentuk kelompok dan berdiskusi.



·       Peserta didik memperlihatkan hasil ringkasannya dan mendiskusikannya.

·       Peserta didik membentuk kelompok dan mengidentifikasikan kisah yang terdapat pada lembaran pemberian guru.






·       Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya.




·       Setiap peserta didk mendengarkanulasan dan penegasan yang diberikan pendidik.
·       Peserta didik mengajukan pertanyaan kepada pendidik.





·       Peserta didik mengerjakan uraian singkat dan essai.


·       Peserta didik mengerjakan portofolio dengan dibimbing oleh pendidik.

·       Peserta didik melakukan Tanya jawab.


·       Peserta didik mendengarkan keterangan pendidik.


3.
Penutup (10)
·      Pendidik menyimpulkan hasil pelajaran bersama peserta didik.
·      Pendidik memberikan refleksi (pujian dan arahan).
·      Menutup pelajaran dengan membaca salam, kafaratul majlis dan membaca hamdalah bersama peserta didik.
·      Peserta didik menyimpulkan dan membuat catatan penting.


·      Peserta didik mendengarkannya.

X.           PENYIAPAN RUANGAN
Seluruh proses pembelajaran berlangsung dalam ruangan kelas biasa yaitu ruang kelas X, ruang kelas yang berbentuk persegi, idela untuk menampung 30 siswa. Ruang kelas dilengkapi dengan papan tulis, kursi, meja, dan perlengkapan pembelajaran lainnya.

XI.        PENYEDIAAN MEDIA PEMBELAJARAN
1.    Bahan dan Sumber Ajar
Ø Kementerian Agama, 2014. Buku Siswa Akidah Akhlak Pendekatan Saintifik Kurikulum Madrasah Aliyah kelas X, Jakarta: Kementerian Agama.
Ø LKS
Ø Mohammad Daud Ali, 2012. Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Rajawali Pers.
1.    Media/alat pembelajaran
Ø Papan tulis
Ø Spidol
Ø Laptop
Ø Proyektor
Ø Video
XII.     PENILAIAN
Pilihan Ganda

1.        Dalam kajian akhlak Islam berbakti kepada orang tua dikenal dengan istilah....

a.        ihsanul-walidain

b.        uququl-walidain

c.        hurmatul-walidain

d.       ikramul-walidain
                                         
e.        birrul-walidain

2.        Sedangkan istilah durhaka pada orang tua dikenal dengan istilah....

a.        ihsanul-walidain

b.        uququl-walidain

c.        hurmatul-walidain

d.       ikramul-walidain

e.        adabul-walidain

3.        Dalam Q.S. Al Isra’/17 ayat 23 bahwa perintah berbuat baik kepada orang tua dibersamakan dengan perintah....

a.        mengerjakan shalat

b.        beribadah hanya kepada Allah

c.        bersedekah

d.       haji ke Baitullah

e.        wukuf di Arafah

4.                                                      menurut ayat tersebut kita tidak boleh....

kepada orang tua ?

a.        menghina

b.        membiarkan

c.        menelantarkan

d.       membentak

e.        menyakiti

5.       Adapun cara berbakti kepada orang tua adalah sebagai berikut....kecuali....

a.        mendahulukan kepentingan mereka daripada kepentingan sendiri

b.        kita dilarang berkatra kasar, membentak misalnya berkata

c.        Hendaklah kita selalu tunduk dan patuh kepadanya dalam segala hal

d.       Selalu berusaha menyenangkan hati orang tua

e.        Apabila orang tua arau salah satunya mencapai usia lanjut kita harus berbuat baik kepadanya

6.       Ketika orang tua sudah meninggal dunia maka cara kita berbakti kepadanya adalah dengan cara...kecuali....

a.        memandikan, mengkafani, mensalati dan menguburnya

b.        melaksanakan wasiatnya (yang baik) jika berwasiat

c.        segera membagi warisannya sebelum jenazahnya dikubur

d.       melunasi tanggungan/hutang-hutangnya jika punya hutan

e.        memohonkan ampun untuk mereka

7.


Doa tersebut adalah untuk....

a.        guru kita

b.        kedua orang tua kita

c.        kaum muslimin dan muslimat

d.       anak cucu

e.        orang-orang yang dekat kita

8.                            ....menurut hadits tersebut bahwa kita harus menghormati....

a.        orang tua

b.        orang yang mengajari kita ilmu (guru)

c.        orang yang lebih muda
d.       orang yang berpengalamanm
e.        orang yang terpandang

9.        Guru adalah orang yang harus kita hormati, kerena guru adalah...

a.        pahlawan tanpa tanda jasa

b.        orang tua rohani kita

c.        pelita hidup

d.       orang terhormat

e.        penyejuk dalam kehausan

10.    Berikut ini cara berbakti kepada guru....kecuali....

a.        jika bertemu dengan guru ucapkanlah salam

b.        perhatikan ketika guru sedang memberi pelajaran

c.        menaati semua perintahnya tanpa kecuali

d.       tetap mengakuinya sebagai guru walaupun sudah tidak mengajar lagi

mengunjungi guru jika ia sedang sakit atau mendapat musibah.
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 10


VIII.Remedial

Peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan belajar diberikan tugas untuk menyusun pertanyaaan dan menanyakan jawaban kepada teman sebaya, setelah menemukan jawaban dari teman sebaya, diberikan kesempatan untuk bertanya jawab dengan guru tentang materi “adab terhadap orang tua dan guru”. Guru akan melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis. Remedial pembelajaran dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu atas kesepakataan antara peserta didik dan guru.
D.  PENUTUP
1.      Saran
2.      Kesimpulan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar