Latar
Belakang Pengembangan Desain Pembelajaran
a.
Materi
Materi yang akan dikembangkan desain pembelajarannnya di sini
adalah Akhlak Madzmumah dengan tema induk-induk akhlak tercela yang diambil
dari buku Aqidah akhlak untuk kelas 10 MA. Dalam materi ini akan dipaparkan
berbagai ciri-ciri yang tergolong akhlak madzmumah di antaranya ialah:
ciri-ciri Hubbbud dunya, ciri-ciri hasad, ciri-ciri kibir atau ujub, dan
ciri-ciri riya’.
b.
Karakteristik
siswa yang akan menerima pembelajaran
Materi ini
akan disajikan bagi siswa kelas X, dimana usia kelas sepuluh berada pada 15/16
tahun, atau disebut dengan masa remaja. Masa remaja (12 – 21 tahun ) merupakan
masa peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan masa kehidupan orang dewasa.
Masa remaja sering dikenal dengan masa pencarian jati diri.
c.
Pendekatan
Pembelajaran Multikultural
Multikulturalisme merupakan paradigma dalam upaya merajut hubungan
antarmanusia yang belakangan ini selalu hidup dalam nuansa konfliktual. Wacana
ini lahir dan tumbuh dari kesadaran manusia akan perbedaan-perbedaan yang
kadang tampil secara bertentangan.
Dengan melihat konteks masyarakat indonesia yang masyarakatnya
bersifat multikultural, maka pendidikan multikultural menjadi kebutuhan penting
yang harus segera direalisasikan oleh semua lembaga pendidikan di Indonesia.
Karena pendidikan multikultural bisa menjadi medium pelatihan dan penyadaran
bagi siswa-siswa atau generasi muda terhadap setiap perbedaan.
Pendektakan multikultural digunakan dalam pembelajaran ini untuk
mencapai kompetensi inti yang diharapkan tercapai yakni:
1)
Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2)
Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, tanggung, jawab, peduli, santun, responsif,
dan pro aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3)
Memahami,
menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
proseduralpada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4)
Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinyadi sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
d.
Model
Desain Pembelajaran
Model yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah model ASSURE.
Model ini dpilih karena pembelajaran yang disusun secara sistematis dengan
mengintegrasikan teknologi dan media sehingga pembelajaran menjadi lebih
efektif dan bermakna bagi peserta didik.
Tujuan
pengembangan desain pembelajaran
1.
Pendidikan
Agama Islam
Tema yang dipilih untuk dikembangkan desain pembelajarannya adalah
Induk-induk Akhlak Tercela, yaitu Akhlak Madzmumah.
a.
Karakteristik
materi
v Kompetensi Inti
1)
Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2)
Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, tanggung, jawab, peduli, santun, responsif,
dan pro aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3)
Memahami,
menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
proseduralpada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4)
Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinyadi sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
v Kompetensi Dasar
1)
Menunjukkan
sikap penolakan terhadap akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, takabur/ujub,
dan riya’).
2)
Menghindarkan
diri dari sifat-sifat buruk (hubbud dunya, hasad, takabur/ujub, dan riya’).
3)
Menganalisis
induk-induk akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, takabur/ujub, dan riya’).
4)
Menunjukkan
contoh-contoh akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, takabur/ujub, dan riya’).
v Tujuan Pembelajaran
1)
Siswa
dapat menjelaskan pengertian akhlak tercela (hubbud dunya, hasad,
takabur/ujub, dan riya’).
2)
Siswa
dapat menyebut dalil yang melarang akhlak ercela (hubbud dunya, hasad,
takabur/ujub, dan riya’).
3)
Siswa
dapat menyebutkan ciri-ciri dari sifat akhlak tercela (hubbud dunya, hasad,
takabur/ujub, dan riya’).
4)
Siswa
dapat menyebutkan bahaya dari akhlak tercela (hubbud dunya, hasad,
takabur/ujub, dan riya’).
5)
Siswa
dapat menjelaskan cara menghindari akhlak tercela (hubbud dunya, hasad,
takabur/ujub, dan riya’).
b.
Dimensi
Tujuan
Pendidikan Agama adalah membentuk siswa agar menjadi manusia yang “beragama”.
Manusia “beragama” ini tentu saja tidak sekedar mengetahui berbagai konsep dan
ajaran agama, melainkan juga meyakini, menghayati, mengamalkan dan
mengekspresikan agama dalam kehidupan kesehariannya.
1)
Dimensi intelektual
Dimensi intelektual di sini mencakup konsep akhlak,
yakni mengidentifikasi akhlak tercela (akhlak madzmumah) beserta dalil yang
menjadi landasan hukumnya.
2)
Dimensi ideologis
Dimensi ini merupakan bagian dari keberagamaan yang berkaitan
dengan apa yang harus dipercayai dan menjadi sistem keyakinan (creed).
Dalam mengindemtifikasi dan mempelajari masalah akhlak tercela ini siswa
diharapkan mampu membedakan antara akhlak terpuji dan tercela.
3)
Dimensi eksperensial
Dimensi ini
adalah bagian dari keberagamaan yang berkaitan dengan perasaan keagamaan seseorang.
Psikologi agama menyebutnya sebagai pengalaman keagamaan (religious
experience) yaitu unsur perasaan dalam kesadaran agama yang membawa
pada suatu keyakinan. Pengalaman keagamaan ini bisa terjadi dari yang paling
sederhana seperti merasakan kekhusukan pada waktu shalat dan ketenangan setelah
menjalankannya, atau merasakan nikmat dan bahagia ketika memasuki bulan Ramadhan.
Adapun dalam
kaitannya dnegan materi yang akan dikembangkan maka siswa diharapkan
mendapatkan ketenangan ketika menghindari akhlak tercela dan takut kepada Allah
jika melakukannya.
4)
Dimensi ritual
Dimensi ini
merupakan bagian dari keberagamaan yang berkaitan dengan perilaku yang disebut
ritual keagamaan seperti pemujaan, ketaatan dan hal-hal lain yang dilakukan
untuk menunjukkan komitmen terhadap agama yang dianutnya.
Siswa
diharapkan mampu menghindari akhlak tercela dan memiliki akhlak terpuji dalam
keseharian hidupnya. Dalam kata lain, religiusitas siswa dapat berkembang
dengan baik.
5)
Dimensi konsekuensial
Dimensi ini menunjuk pada konsekuensi-konsekuensi yang ditimbulkan
oleh ajaran agama dalam perilaku umum yang tidak secara langsung dan khusus
ditetapkan oleh agama seperti dalam dimensi ritualis. Walaupun begitu,
sebenarnya banyak sekali ditemukan ajaran Islam yang mendorong kepada umatnya
untuk berperilaku yang baik seperti ajaran untuk menghormati tetangga,
menghormat tamu, toleran, inklusif, berbuat adil, membela kebenaran, berbuat
baik kepada fakir miskin dan anak yatim, jujur dalam bekerja, dan sebagainya.
Dalam kaitannya dengan materi yang akan dikembangkan siswa diharapkan dapat
terdorong untuk meninggalkan berbagai macam akhlak tercela.
c.
Aspek
dari pembelajaran yang dikembangkan
1)
Aspek
materi
Akhlak Madzmumah:
Ø Ciri Hubbud dunya:
·
Menganggap
harta segala-galanya.
·
Menghalalkan
segala cara
·
Kikir
dan tidak mau berbagi
Ø Ciri Hasad:
·
Tidak
suka jika orang lain sukses
·
Gembira
jika orang lain sengsara
·
Suka
menghalang-halangi orang lain.
Ø Ciri Kibir/Ujub:
·
Menganggap
dirinya hebat
·
Menganggap
orang lain lemah
·
Suka
memamerkan kehebatannya
·
Terlalu
bangga kepadadirinya
·
Menganggap
orang lain tidak sebaik diriny
Ø Ciri Riya’
·
Melakukan
sesuatu tidak ikhlas
·
Suka
pamer
·
Tidak
melakukan kebaikan jika tidak ada yang melihat
d.
As[ek
kognitif
e.
Aspek
Afektif
f.
Aspek
Psikomotorik
2.
Pendekatan
Pembelajaran
Pembelajaran ini menggunakan pendekatan multikultural. Dalam
pembelajaran Akidah
Akhlak, materi
atau model yang diberikan guru kepada siswa diarahkan pada terekamnya suasana
multikultural dalam benak siswa. Konsep multikultural diimplementasikan dalam materi
ajar sesuai dengan tuntutan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
disyaratkan dalam kurikulum. Materi ajar dapat diambil dari berbagai sumber,
seperti internet, media massa, maupun dokumen pribadi.
Cara praktis yang dilakukan guru
adalah mencari teks bertema konteks multikultural. Dengan menyajikan teks dan pengalaman bertema
multikultutal, siswa akan terarah untuk membaca dan memahami yang nantinya akan
mengapresiasi nilai multikultur tersebut. Selain dalam bentuk teks atau wacana,
guru dapat menyajikan materi ini dalam bentuk media visual, audio, ataupun
audiovisual disesuaikan dengan aspek dan topik yang akan dibelajarkan.
3.
Karakteristik
Peserta Didik (Karakteristik siswa yang menjadi subjek dalam pembelajaran
Masa remaja
(12 – 21 tahun ) merupakan masa peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan
masa kehidupan orang dewasa. Masa remaja sering dikenal dengan masa pencarian
jati diri. Masa remaja ditandai dengan sejumlah karakteristik penting, yaitu :
2)
Mencapai hubungan yang matang dengan
teman sebaya
3)
Dapat menerima dan belajar peran
sosial sebagai pria atau wanita dewasa yang dijunjung tinggi oleh masyarakat.
4)
Menerima keadaan fisik dan mampu
menggunakan secara efektif
5)
Mencapai kemandirian emosional dari
orang tua dan orang dewasa lainnya.
6)
Memilih dan mempersiapkan karier di
masa depan sesuai dengan minat dan kemampuan
7)
Mengembangkan sikap positif terhadap
pernikahan, hidup berkeluarga dan memiliki anak.
8)
Mengembangkan keterampilan
intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan sebagai warga negara.
9)
Mencapai tingkah laku yang
bertanggung jawab secara sosial
10)
Memperoleh seperangkat nilai dan
sistem etika sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
11)
Mengembangkan wawasan keagamaan dan
meningkatkan religiusitas.
Berbagai
karakteristik perkembangan masa remaja tersebut, menuntut adanya pelayanan
pendidikan yang mampu memenuhi kebutuhannya. Hal ini dapat dilakukan guru, di
antaranya :
1)
Memberikan pengetahuan dan pemahaman
tentang kesehatan reproduksi, bahaya penyimpangan seksual dan penyalahgunaan
narkotika.
2)
Membantu siswa mengembangkan sikap
apresiatif terhadap postur tubuh atau kondisi dirinya.
3)
Menyediakan fasilitas yang
memungkinkan siswa mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan minat dan
bakatnya, seperti saran olahraga, kesenian dan sebagainya.
4)
Melatih siswa untuk mengembangkan
resiliensi, kemampuan bertahan dalam kondisi sulit dan penuh godaan
5)
Menerapkan model pembelajaran yang
memungkinkan siswa untuk berfikir kritis, refleksi, dan positif.
6)
Memberikan pelatihan untuk
mengembangkan keterampilan memecahkan masalah dan mengambil keputusan
7)
Membantu siswa mengembangkan etos
kerja yang tinggi dan sikap wiraswasta
8)
Memupuk semanga keberagamaan siswa
melalui pembelajaran agama terbuka dan lebih toleran.
9)
Menjalin hubungan yang harmonis
dengan siswa, dan bersedia mendengarkan segala keluhan dan problem yang
dihadapinya.
4.
Model
Pengembangan Desain Pembelajaran
Model yang akan digunakan dalam pengembangan desai pembelajaran ini
adalah model ASSURE. Model ASSURE merupakan suatu model yang merupakan sebuah
formulasi untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau disebut juga model
berorientasi kelas.Model ini adalah salah satu petunjuk dan perencanaan yang
bisa membantu untuk bagaimana cara merencanakan, mengidentifikasi, menentukan
tujuan, memilih metode dan bahan, serta evaluasi.
Model ASSURE sangat membantu dalam merancang program dengan
menggunakan berbagai jenis media. Model ini menggunakan beberaoa langkah,
yaitu: Analyze Learners, State Objectives, Select Methods, Utilize Media and
Materials, Require Learner Partiipation, dan Evaluate and Revice. Kesemua
langkah itu berfokus untuk menekankan pembelajaran kepada peserta didik dengan
berbagai interaksi dengan lingkungan mereka dan tidak secara pasif menerima
informasi.
PENGEMBANGAN
DESAIN PEMBELAJARAN
1.
Prosedur
pengembangan desain pembelajaran
a.
Analisis
Pelajar
75 persen siswa memiliki karakteristik audio visual.
b.
Manyatakan
Tujuan
Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi,,mengasosiasi dan
mengkomunkasikan, peserta didik dapat menjelaskan pengertian akhlak tercela
(hubbud dunya, hasad, kibr/ujub, riya’), menyebutkan dalil yang melarang akhlak
tercela (hubbud dunya, hasad, kibr/ujub, riya’), menjelaskan ciri-ciri dari
sifat akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, kibr/ujub, dan riya’), menyebutkan
bahaya akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, kibr/ujub, dan riya’) dan
menjelaskan cara menghindari dari akhlak tercela(hubbud dunya, hasad,
kibr/ujub, dan riya’).
c.
Metode,
Media, dan bahan ajar
Metode yang digunakan adalah adalah metode ceramah, diskusi, Tanya jawab, dan cooperative learning. Adapun media yang digunakan dalam pembelajaran ini
adalah, proyektor, komputer/laptop, dan video, yang nantinya akan memandu siswa
dalam menjelaskan hasil diskusinya bersama kelompok-kelompoknya melalui
kisah-kisah yang ditayangkan dari video yang relevan dengan materi ajar.
Sedangkan bahan ajar yang digunakan adalah
buku Aqidah Akhlak untuk kelas X MA, LKS, dan buku-buku agama/akidah akhlak
lainnya yang relevan.
d. Memanfaatkan Media dan Materi
Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, bahwa
dalam pembelajaran ini akan digunakan media komputer/laptop dan video untuk
memperlihatkan berbagai video yang relevan dengan pembelajaran. Sedangkan guru
akan menjelaskan bahan ajar/materi tersebut melalui autoplay.
e. Partisipsi Pelajar
Berdasarkan unsur-unsur belajar kooperatif
ini, maka proses pembelajaran akan lebih efisien dan mendorong iklim belajar
yang aktif, kreatif, demokratis yang terlihat dari kondisi antara lain: (1)
siswa aktif di kelas baik dalam mengajukan pertanyaan maupun dalam mencari
bahan-bahan pelajaran yang mendukung apa yang sedang dipelajari, (2) siswa
dapat bekerja sama dengan membuat kelompok-kelompok belajar, (3) siswa bersifat demokratis,
berani menyampaikan gagasan, mempertahankan gagasan dan sekaligus berani pula
menerima gagasan orang lain, (4) selain mampu bekerja sama, siswa memiliki
kepercayaan diri yang besar.
Selanjutnya diharapkan terjadinya perubahan
cara berpikir dari sebelumnya yang memiliki cara pandang dan interpretasi
sosial budaya yang sempit dan fanatis terhadap budaya mereka sendiri berubah
menjadi cara pandang dan interpretasi demokratis pluralis dan mampu menghargai
budaya orang lain.
f. Penilaian dan Revisi
Dalam mengevaluasi siswa, guru mendasarkan
pada pengalaman belajar siswa yang berarti keberhasilan pendidikan diukur dari
hasil empat pilar pengalaman belajar siswa yaitu :
1) Belajar mengetahui (learning to know)
2) Belajar berbuat (learning to do)
3) Belajar hidup bersama (learnng to live
together)
4) Belajar menjadi seseorang (learning to be).
Tes prestasi yang ditawarkan digunakan
untuk menguji prestasi akademik peserta didik dan prestasi non-akademiknya.
Penggunaan tes prestasi tersebut diorientasikan pada penghargaan terhadap diri
sendiri dan orang lain, dengan memperhatikan tiga domain pembelajaran yaitu: kognitif,
afektif, dan psikomotorik
2.
Produk
desain pembelajaran
I.
IDENTIFIKASI
MATA PELAJARAN
Satuan
Pendidikan : MA
Mata
pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/Semester : X/I
Alokasi
Waktu : 4 x 45 menit
Standar
Kompetensi : Akhlak Tercela
II.
KOMPETENSI
DASAR
1)
Menunjukkan
sikap penolakan terhadap akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, takabur/ujub,
dan riya’).
2)
Menghindarkan
diri dari sifat-sifat buruk (hubbud dunya, hasad, takabur/ujub, dan riya’).
3)
Menganalisis
induk-induk akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, takabur/ujub, dan riya’).
4)
Menunjukkan
contoh-contoh akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, takabur/ujub, dan riya’).
III.
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1)
Menjelaskan pengertian akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, kibr-ujub,
riya’).
2)
Menyebutkan dalil yang melarang akhlak tercela (hubbud dunya, hasad,
kibr/ujub, dan riya’).
3)
Menjelaska
ciri-ciri dari sifat akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, kibr/ujub, riya’).
4)
Menyebutkan
bahaya akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, ibr/ujub, dan riya’).
5)
Menjelaskan cara menghindaridari akhlak tercela (hubbud dunya, hasad,
kibr/ujub, dan riya’).
IV.
TUJUAN
PEMBELAJARAN
1)
Siswa
dapat menjelaskan pengertian akhlak tercela (hubbud dunya, hasad,
takabur/ujub, dan riya’).
2)
Siswa
dapat menyebut dalil yang melarang akhlak ercela (hubbud dunya, hasad,
takabur/ujub, dan riya’).
3)
Siswa
dapat menyebutkan ciri-ciri dari sifat akhlak tercela (hubbud dunya, hasad,
takabur/ujub, dan riya’).
4)
Siswa
dapat menyebutkan bahaya dari akhlak tercela (hubbud dunya, hasad,
takabur/ujub, dan riya’).
5)
Siswa
dapat menjelaskan cara menghindari akhlak tercela (hubbud dunya, hasad,
takabur/ujub, dan riya’).
V.
MATERI
PEMBELAJARAN
Fakta : Memahami Akhlak Tercela
Konsep : Mengetahui dan memahami serta
menghindari
akhlak tercela.
Prinsip : Menentukan pengertian hubbud dunya,
hasad,
kibir/ujub, dan riya’, membedakan antar
keempat
macam akhlak tercela tersebut.
Prosedur : Menjelaskan pengertian hubbud dunya,
hasad, kibir/
ujub dan riya’, serta membedakan antara
keempat
macam akhlak tercla tersebut.
VI.
ALOKASI
WAKTU
1.
Tatap
muka : 90 menit
2.
Tugas
Mandiri terstruktur : 20 menit.
VII.
STRATEGI
PEMBELAJARAN
1.
Contextual
Teaching Learning
2.
Cooperative Learning.
VIII.
METODE
PEMBELAJARAN
1.
Ceramah
2.
Diskusi
3.
Tanya
jawab
IX.
LANGKAH-LANGKAH
PEMBELAJARAN
NO.
|
Kegiatan pendidik
|
Kegiatan Peserta Didik
|
1.
|
Pendahuluan (10)
·
Guru mengucapkan salam dan berdo’a bersama.
·
Absensi.
·
Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya dan
mengaitkan dengan induk-induk akhlak tercela.
·
Menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran.
|
·
Mengangkat tangan sambil menyebutkan “hadir”.
·
Mendengarkan keterangan pendidik dan menjawabnya.
·
Mendengarkan keterangan pendidik tentang indicator dan tujuan
pembelajaran.
|
2.
|
Kegiatan Inti (70)
·
Pendidik menyajikan gambar dan video (hubbud dunya, hasad,
kibr/ujub, dan riya’) yang ditayangkan melalui proyektor.
·
Pendidik meminta peserta didik untuk mengamati gambar dan video
tentang akhlak tercela.
·
Peserta didik memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap
hasil pencermatan peserta didik.
·
Pendidik menyampaikan cerita/kisah melalui bantuan gambar dan video
tentang akhlak tercela.
·
Pendidik meminta siswa untuk membentuk kelompok dan memberikan sub
pokok materi kepada masing-masing siswa.
·
Pendididik meminta siswa untuk memperlihatkan ringkasan materinya dan mendiskusikannya
·
Pendidik meminta siswa untuk membentuk kelompok kembali dan memberikan
lembaran yang berisi kisah tentang peristiwa berbeda pada tiap-tiap kelompok
untuk diidentifikasikan oleh masing-masing kelompok termasuk dalam katergori
akhlak tercela apa kisah tersebut.
·
Pendidik meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya dan
menjelaskan dampak/bahayanya serta solusi penanganannya.
Elaborasi
·
Peserta didik menyuruh peserta didik mendiskusikan dan mencari manfaat
menghindari akhlak tercela (hubbud dunya, hasad, kibr/ujub, dan
riya’).
Konfirmasi
·
Selama proses pembelajaran pendidik melakukan evaluasi terhadap semua
kegiatan yang dilakukan peserta didik.
·
Pendidik meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian uraian singkat
dan essai.
·
Pendidik membimbing peserta didik untuk mengisi tabel dan memberi
komentar pada bagian portofolio.
·
Pendidik memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terhadap
materi yang dipelajari.
·
Pendidik memberikan ulasan dan penegasan yang diperlukan.
|
·
Peserta didik menyakiskan tayangan autoplay secara bersama-sama.
·
Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil pencermatannya
tentang gambar dan video akhlak tercela tersebut.
·
Peserta didik melakukan Tanya jawab seputar akhlak tercela
·
Peserta didik menyimak penyampaian cerita/kisah daru pendidik melalui
bantuan gambar dan video tentang akhlak tercela
·
Peserta didik membentuk kelompok dan berdiskusi.
·
Peserta didik memperlihatkan hasil ringkasannya dan mendiskusikannya.
·
Peserta didik membentuk kelompok dan mengidentifikasikan kisah yang
terdapat pada lembaran pemberian guru.
·
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya.
·
Setiap peserta didk mendengarkanulasan dan penegasan yang diberikan
pendidik.
·
Peserta didik mengajukan pertanyaan kepada pendidik.
·
Peserta didik mengerjakan uraian singkat dan essai.
·
Peserta didik mengerjakan portofolio dengan dibimbing oleh pendidik.
·
Peserta didik melakukan Tanya jawab.
·
Peserta didik mendengarkan keterangan pendidik.
|
3.
|
Penutup (10)
·
Pendidik menyimpulkan hasil pelajaran bersama peserta didik.
·
Pendidik memberikan refleksi (pujian dan arahan).
·
Menutup pelajaran dengan membaca salam, kafaratul majlis dan membaca
hamdalah bersama peserta didik.
|
·
Peserta didik menyimpulkan dan membuat catatan penting.
·
Peserta didik mendengarkannya.
|
X.
PENYIAPAN
RUANGAN
Seluruh proses pembelajaran berlangsung dalam ruangan kelas biasa yaitu
ruang kelas X, ruang kelas yang berbentuk persegi, idela untuk menampung 30
siswa. Ruang kelas dilengkapi dengan papan tulis, kursi, meja, dan perlengkapan
pembelajaran lainnya.
XI.
PENYEDIAAN
MEDIA PEMBELAJARAN
1.
Bahan dan Sumber Ajar
Ø Kementerian Agama, 2014. Buku Siswa
Akidah Akhlak Pendekatan Saintifik Kurikulum Madrasah Aliyah kelas X,
Jakarta: Kementerian Agama.
Ø LKS
Ø Mohammad Daud Ali, 2012. Pendidikan
Agama Islam, Jakarta: Rajawali Pers.
1.
Media/alat pembelajaran
Ø Papan tulis
Ø Spidol
Ø Laptop
Ø Proyektor
Ø Video
XII.
PENILAIAN
Pilihan
Ganda
1.
Dalam
kajian akhlak Islam berbakti kepada orang tua dikenal dengan istilah....
a.
ihsanul-walidain
b.
uququl-walidain
c.
hurmatul-walidain
d. ikramul-walidain
e.
birrul-walidain
2.
Sedangkan
istilah durhaka pada orang tua dikenal dengan istilah....
a.
ihsanul-walidain
b.
uququl-walidain
c.
hurmatul-walidain
d. ikramul-walidain
e.
adabul-walidain
3.
Dalam Q.S. Al Isra’/17 ayat 23 bahwa perintah berbuat baik
kepada orang tua dibersamakan dengan perintah....
a.
mengerjakan
shalat
b.
beribadah
hanya kepada Allah
c.
bersedekah
d. haji ke Baitullah
e.
wukuf
di Arafah
4. menurut ayat tersebut kita tidak boleh....
kepada orang tua ?
a.
menghina
b.
membiarkan
c.
menelantarkan
d. membentak
e.
menyakiti
5. Adapun cara berbakti kepada orang tua adalah sebagai
berikut....kecuali....
a.
mendahulukan
kepentingan mereka daripada kepentingan sendiri
b.
kita
dilarang berkatra kasar, membentak misalnya berkata
c.
Hendaklah
kita selalu tunduk dan patuh kepadanya dalam segala hal
d. Selalu berusaha menyenangkan hati orang tua
e.
Apabila orang tua arau salah satunya mencapai usia lanjut kita
harus berbuat baik kepadanya
6. Ketika orang tua sudah meninggal dunia maka cara kita
berbakti kepadanya adalah dengan cara...kecuali....
a.
memandikan,
mengkafani, mensalati dan menguburnya
b.
melaksanakan
wasiatnya (yang baik) jika berwasiat
c.
segera
membagi warisannya sebelum jenazahnya dikubur
d. melunasi tanggungan/hutang-hutangnya jika punya hutan
e.
memohonkan
ampun untuk mereka
7.
Doa tersebut adalah untuk....
a.
guru
kita
b.
kedua
orang tua kita
c.
kaum
muslimin dan muslimat
d. anak cucu
e.
orang-orang
yang dekat kita
8. ....menurut hadits tersebut bahwa kita harus
menghormati....
a.
orang
tua
b.
orang
yang mengajari kita ilmu (guru)
c.
orang
yang lebih muda
d. orang yang berpengalamanm
e.
orang
yang terpandang
9.
Guru
adalah orang yang harus kita hormati, kerena guru adalah...
a.
pahlawan
tanpa tanda jasa
b.
orang
tua rohani kita
c.
pelita
hidup
d. orang terhormat
e.
penyejuk
dalam kehausan
10. Berikut ini cara berbakti kepada guru....kecuali....
a.
jika
bertemu dengan guru ucapkanlah salam
b.
perhatikan
ketika guru sedang memberi pelajaran
c.
menaati
semua perintahnya tanpa kecuali
d. tetap mengakuinya sebagai guru walaupun sudah tidak
mengajar lagi
mengunjungi
guru jika ia sedang sakit atau mendapat musibah.
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 10
VIII.Remedial
Peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan belajar
diberikan tugas untuk menyusun pertanyaaan dan menanyakan jawaban kepada teman sebaya,
setelah menemukan jawaban dari teman sebaya, diberikan kesempatan untuk
bertanya jawab
dengan guru tentang materi “adab terhadap orang tua dan guru”. Guru akan
melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis. Remedial pembelajaran
dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu atas kesepakataan antara peserta
didik dan guru.
D.
PENUTUP
1.
Saran
2.
Kesimpulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar